TAPTENG POST – DPRD Tapteng akan memanggil camat dan lurah terkait aktivitas pengerukan bukit yang menjadi penyebab peristiwa banjir yang merendam puluhan rumah di Kelurahan Sibuluan Nauli, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah selama beberapa jam mengakibatkan puluhan rumah terendam banjir, pada Jumat (28/4/2023).
Ketua DPRD Tapteng, Khairul Kiyedi Pasaribu mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil camat dan lurah untuk meminta penjelasan terkait aktivitas pengerukan bukit yang diduga menjadi penyebab terjadinya banjir tersebut.
“Minggu depan kita panggil camat dan lurah setempat. Kita akan surati Pj Bupati Tapteng untuk memanggil Camat dan Lurah,” ujar Ketua DPRD Tapteng, Khairul Kiyedi Pasaribu, Sabtu (29/4/2023) menanggapi peristiwa banjir tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa DPRD Tapteng akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menemukan solusi yang tepat agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
“Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menemukan solusi yang tepat agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” pungkas Kiyedi.

Peristiwa banjir yang merendam pemukiman penduduk di Kelurahan Sibuluan Nauli, Kecamatan Pandan, pada Jumat sore, diabadikan melalui video siaran langsung di media sosial facebook oleh akun Pardi Hutabarat, yang merupakan Kepala Lingkungan setempat.
Menurut warga, banjir yang merendam puluhan rumah tersebut disebabkan oleh aktivitas pengerukan bukit di daerah tersebut. Pasalnya, tidak ada lagi pohon-pohon yang menahan air hujan di daerah tersebut karena hutan telah gundul. Alhasil, saat terjadi hujan deras, air hujan yang turun tidak terserap dan mengalir deras ke pemukiman penduduk.
Pardi menyebut ada dua sumber air yang menggenangi pemukiman penduduk. Aliran air yang turun dari bukit dan juga dari bukit yang dikeruk yang berada di atas pemukiman penduduk. Air yang mengalir dari bukit yang dikeruk membawa lumpur dan membuat banjir semakin parah.

Pardi juga menyatakan bahwa salah satu penyebab banjir adalah pendangkalan drainase. Bahkan air yang meluap dari drainase mengalir bagaikan sungai di badan jalan di Kelurahan Sibuluan Nauli Kecamatan Pandan.
Banjir yang masuk ke pemukiman warga mencapai ketinggian mata kaki hingga mencapai lutut orang dewasa. Warga yang terdampak banjir ini pun panik lantaran air banjir bercampur lumpur mulai menggenangi rumah mereka.
Sejumlah warga yang terkena dampak banjir meminta Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah untuk menertibkan aktivitas pengerukan bukit di Kelurahan Sibuluan Nauli yang berdampak buruk terhadap lingkungan.
Warga juga menuntut pelaku galian C untuk bertanggung jawab dalam menormalisasi arus air dengan menggunakan alat berat. (red)
Yuk! baca berita menarik lainnya dari Tapanulipost.com di GOOGLE NEWS
Tinggalkan Balasan