Tapteng, Tapanulipost.com – Ketua DPRD Tapteng, Khairul Kiyedi Pasaribu, dengan tegas menyatakan komitmen untuk memperjuangkan nasib guru honorer yang telah mengabdi lebih dari 10 tahun di wilayah tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Tapteng Khairul Kiyedi Pasaribu dihadapan 150 orang guru honorer yang datang menyampaikan aspirasi mereka ke Gedung DPRD Tapteng, Rabu (23/8/2023).

Dalam pertemuan tersebut, Khairul Kiyedi Pasaribu menegaskan bahwa DPRD Tapteng bersama Pemkab Tapteng akan mengambil langkah konkret dengan mengirim surat resmi kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) serta Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
“Kita akan mengajukan permohonan agar para guru honorer yang telah mengabdi dalam kurun waktu yang lama dapat segera diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” kata Khairul Kiyedi didampingi Wakil Ketua DPRD Willy Silitonga.
Khairul Kiyedi Pasaribu menyampaikan rasa empati terhadap kondisi para guru honorer tersebut, beberapa di antaranya bahkan mengajar di daerah terpencil dengan gaji yang minim, hanya sekitar Rp250 ribu per bulan.
Pada kesempatan itu, Khairul Kiyedi mengungkapkan pengalaman pribadi bahwa orang tuanya pernah menjadi Guru Honorer selama 13 tahun, sehingga ia bisa merasakan secara mendalam bagaimana keluh kesah yang dirasakan para guru honorer.
“Orang tua saya pernah menjadi Guru Honorer selama 13 tahun. Jadi saya tahu bagaimana perasaan ibu/bapak guru honorer. Kami akan memperjuangkan aspirasi para guru honorer di Tapanuli Tengah,” tukasnya. Baca sambungan halaman selanjutnya>>>
1 Komentar
Mantap pak, kasihan bpk ibu honorer yang sudah mengabdi beberapa tahun