TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Pj Bupati Tapteng Dr. Elfin Elyas, hadir sebagai narasumber dalam diskusi tentang Situs Bongal yang terletak di Desa Jago-jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah. Diskusi tersebut diadakan secara daring dan luring di Museum Fansuri Bongal, pada Jumat (12/5/2023) sore.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati memberikan dukungan yang sangat positif terhadap keberadaan Museum Fansuri Bongal.

Menurut Elfin, keberadaan museum ini menjadi bukti bahwa Situs Bongal semakin dikenal oleh masyarakat luas, termasuk di tingkat internasional, karena sudah memiliki museum yang didirikan oleh Sultanate Institute.

Dalam hal kelanjutan Situs Bongal, Elfin menegaskan bahwa dibutuhkan kerja sama lintas sektoral, terutama dengan pemerintah daerah, yaitu Pemkab Tapanuli Tengah.

Pemkab Tapteng akan mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) mengenai keberadaan Situs Bongal dengan tujuan agar pengelolaan situs ini dapat berkelanjutan siapa pun yang menjadi Bupati di masa depan.

Elfin menjelaskan bahwa Perda tersebut akan memberikan aturan dan anggaran untuk pengelolaan Situs Bongal. Namun, ia juga menyadari bahwa dukungan pengembangan situs ini tidak cukup hanya mengandalkan anggaran dari Pemerintah Daerah, karena anggaran di daerah memiliki keterbatasan.

“Kita sangat berharap agar Pemerintah Provinsi dan Pusat dapat menyediakan anggaran untuk menjaga keberlanjutan situs yang luar biasa ini,” ujarnya.

Selain itu, Pj Bupati juga menyatakan harapannya agar Situs Bongal dapat dijadikan Cagar Budaya Nasional. Untuk mencapai hal tersebut, dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN, Sultanate Institute, Balai Pelestarian Budaya, dan pihak lainnya sangat diperlukan.

Elfin menyebutkan bahwa keberadaan Museum dan Situs Bongal ini akan menjadi ekowisata yang dikombinasikan dengan wisata pantai.

“Saat ini, juga sedang dilakukan pengembangan penanaman mangrove di Kabupaten Tapanuli Tengah. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Dr. Herry Jogaswara, M.A, selaku Kepala Organisasi Riset dari BRIN, membahas mengenai dua situs yang luar biasa di Kabupaten Tapanuli Tengah, yaitu Situs Bongal dan Situs Barus. Kedua situs ini telah banyak diteliti terkait dengan sejarah dunia dan agama.

Herry menyatakan bahwa BRIN sangat mendukung para peneliti dalam melakukan riset di berbagai bidang. BRIN memiliki berbagai pusat penelitian dengan anggaran yang tersedia. Namun, untuk mendapatkan anggaran tersebut, para peneliti harus bersaing dengan proposal penelitian yang diajukan oleh banyak pihak.

“Situs Bongal dan Situs Barus memiliki potensi yang sangat besar, dan penelitian tentang keduanya telah dilakukan oleh rekan-rekan dari Balai Riset dan Sultanate Institute. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi dalam melakukan riset sangat diperlukan. Kami berharap peneliti lain juga dapat bergabung, karena masih banyak hal yang dapat diteliti di kedua situs ini,” ungkapnya.

Herry juga mengungkapkan kegembiraan dan kebanggaannya atas sikap dan dukungan dari Pj Bupati Tapanuli Tengah, Elfin Elyas.

“Dukungan dari Pemerintah Daerah sangat penting untuk kelanjutan Situs Bongal dan Situs Barus,” ucapnya. (red)

Baca Berita menarik lainnya dari Tapanulipost.com diĀ GOOGLE NEWS