TAPTENG, TAPANULIPOST.com – Pj Bupati Tapanuli Tengah, Elfin Elyas, meluncurkan gerakan untuk melakukan pengukuran, penimbangan, dan pemberian makanan tambahan (PMT) secara serentak kepada bayi di bawah dua tahun (Baduta) di seluruh Kabupaten Tapanuli Tengah. Peluncuran ini berlangsung di Halaman Kantor Camat Badiri, pada Jumat (5/5/2023) pagi.
Pj Bupati Elfin Elyas menjelaskan bahwa peluncuran gerakan pengukuran, penimbangan, dan pemberian makanan tambahan kepada bayi di bawah dua tahun ini bertujuan untuk mengurangi prevalensi stunting di Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Kami melakukan kegiatan ini agar prevalensi stunting di Tapanuli Tengah tidak tinggi dan kami ingin memastikan bahwa generasi mendatang tumbuh dengan gizi yang baik,” kata Pj Bupati Elfin Elyas.
Menurut Elfin Elyas, jika bayi tidak mendapatkan gizi yang cukup, mereka akan menjadi beban bagi keluarga dan negara. Mereka akan menjadi angkatan kerja yang seharusnya produktif, tetapi sebenarnya tidak bisa berkontribusi apa pun.
“Mereka mungkin menjadi sarjana, tetapi menjadi sarjana yang tidak inovatif, malas, dan hal tersebut telah kita lihat saat ini,” ungkap Elfin.
Elfin menjelaskan stunting tidak hanya berkaitan dengan aspek fisik, tetapi juga kemampuan individu mengelola diri dan cara berpikirnya.
“Akibat stunting yang buruk, masa depan bangsa juga akan terancam,” tukas Elfin.
Untuk itu, Elfin berharap agar para medis dan tenaga kesehatan, serta instansi terkait dapat serius dalam upaya menurunkan angka stunting.
“Kami berharap kepada seluruh tenaga medis dan semua pihak yang terlibat dalam pemberian makanan tambahan, baik untuk bayi maupun anak-anak sekolah, agar mengambil tugas ini dengan serius dan fokus,” ujarnya.
Ia juga meminta tenaga medis untuk melakukanlah pekerjaan dengan tulus hati, dan berikan kemampuan terbaik untuk melayani dan mencintai masyarakat.
Sebab, kata Elfin, tanpa cinta kepada masyarakat, sulit untuk memberikan pelayanan yang baik. Cinta adalah warisan tertua yang Tuhan berikan kepada kita di dunia ini, dan cinta tidak akan pernah berakhir.
“Meskipun nafas kita berhenti, cinta kita akan tetap hidup. Seperti cinta yang kita berikan kepada orang tua kita hari ini, cinta itu akan terus berkembang. Jika suatu saat kita pergi, cinta kita kepada anak-anak kita, kepada masyarakat, dan kepada sektor kesehatan ini akan menjadi kenangan.” katanya.
“Kami juga berharap bahwa cinta kita terhadap generasi mendatang, terutama dalam memberikan gizi yang baik, akan terus berlanjut kepada generasi-generasi di masa depan,” harap Elfin Elyas. (red)
Baca Berita menarik lainnya dari Tapanulipost.com di GOOGLE NEWS
Tinggalkan Balasan